Posted by : hanunes
Selasa, 03 November 2015

Tiwul merupakan salah satu kudapan khas masyarakat
Pacitan di Gunung Kidul terbuat dari gaplek atau singkong kering yang diolah
kemudian diberi taburan berupa kelapa parut.
Tiwul ini merupakan makanan sehari-hari dari penduduk
Gunung Kidul. Kandungan kalori yang ada pada tiwul lebih rendah dari pada nasi,
jadi tiwul sudah memenuhi kriteria sebagai bahan panganan pengganti nasi.
Di zaman penjajahan
Belanda, tiwul merupakan makanan pokok pengganti beras karena masyarakat
indonesia saat itu tidak sempat untuk bercocok tanam apalagi harus bertani.
Ada pun cara membuat tiwul antara lain :
Ø
Bahan :
1. 350 gram singkong (yang sudah dikupas, lalu dijemur ± 3-4 hari)

2. 1 gls air matang
3. 150 gram gula merah (potong tipis-tipis)

4. 200 gram kelapa parut
5. Gula pasir secukupnya
6. 2 lbr daun pandan (kira-kira ukuran 20 cm lalu ikat simpul)
7. 1 tangkai daun pisang (diambil daunnya saja )
8. Garam secukupnya
Ø
Alat :
a. Tampah

b. Dandang atau bisa diganti panci

c. Kukusan

d. Tungku kayu bisa diganti kompor
e. Gelas
f. Parutan
g. Sendok
h. Pisau
i.
Mangkuk
j.
Baskom
k. Talenan
l.
Alu/mutu
m. Lap
Ø
Cara membuat :
§ Hasil jemuran singkong yang disebut gaplek, kita ambil
yang berwarna putih saja atau yang penjemurannya sempurna.
§ Gaplek yang sudah kering lalu dihaluskan dengan cara
ditumbuk atau di blender.
§ Gaplek yang sudah diblender akan menjadi tepung kasar.
§ Tepung kasar lalu di ayak atau disaring untuk mendapatkan
tepung yang halus.
§ Tepung dipercikan air secukupnya kemudian diratakan untuk
membentuk gumpalan-gumpalan kecil.
§ Beri serutan gula jawa atau gula merah dan garam
secukupnya.
§ Tambahkan potongan daun pandan untuk menambah aroma pada
tiwul.
§ Kukus sekitar 30 menit.
§ Angkat dan sajikan bersama parutan kelapa yang ditaburi
diatasnya.
Penyajian atau Pengemasan :
Sajikan tiwul yang telah matang tadi bersama dengan
kelapa parut yang sudah di kukus. Saat memakan tiwul dapat ditemani teh hangat.
Di bawah ini beberap cara menyajikan tiwul.



Anggaran untuk membuat
tiwul :
1. Gaplek : Rp. 3.500
2. Garam : Rp. 500
3. Gula merah : Rp. 2.500

Jumlah : Rp. 8.000
Tips :
ü Sebaiknya gunakan pandan untuk menambah aroma wangi pada tiwul.
ü Hati-hati dalam memberikan campuran air, agar adonan tiwul dapat
menghasilkan butiran yang baik.
ü Tepung yang berupa butiran agak karas, sebaiknya dihancurkan dulu.
ü Harus berhati-hati dalam memasukan adonan tiwul yang hendak dikukus, agar
adonan tiwul tidak kembal menggumpal.
ü Untuk mengetahui apakah tiwul sudah masak atau belum, dilakukan dengan
menusukkan lidi sampai ke bagian tengah tiwul. Jika tepung menempel pada lidi,
maka tiwul belum benar-benar masak, tetapi jika ujung lidi yang ditusukkan
sudah tidak bertepung maka sudah masak.
ü Mengkonsumsi tiwul ada dua cara, yaitu sebagai kudapan/snack tiwul dimakan
dengan kelapa parut kukus dan gula merah/pasir. Bisa sebagai makanan pokok
pengganti nasi, tiwul dikonsumsi dengan lauk-pauk dan sayuran.
Keselamatan Kerja :
• Memperhatikan kebersihan tempat praktek sebelum maupun sesudah praktek.
• Kebersihan tangan harus diperhatikan pada saat pembuatan adonan tepung
tiwul.
• Menjaga besarnya api saat memasak dengan kayu bakar atau kompor.
• Padamkan api dengan baik saat selesai memasak.
terimakasih nih,soalnya sangat membantu aku
BalasHapus