Posted by : hanunes Selasa, 03 November 2015

Seni berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Sani yang berarti persembahan, pelayanan, pemujaan. Seni memiliki lima cabang yaitu seni rupa, seni tari, seni musik, seni sastra, seni drama.
SENI RUPA
A.  Unsur-Unsur Seni Rupa
1.      Titik/Point
2.      Garis
3.      Bidang
4.      Ruang
5.      Tekstur/rasa bahan
6.      Kontras
7.      Warna
a.       Warna Primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning
b.      Warna Sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
c.       Warna Tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
d.      Warna Analogues 
Merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi dengan warna oranye, dan oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning. Begitu juga jika kuning dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan ungu, dan ungu jika dikombinasikan dengan pink. Warna analogus adalah warna yang berdekatan karena mempunyai unsur warna yang sama.
Contohnya :
i. Merah dan Jingga (orange), karena jingga terbentuk dari warna merah dan kuning
ii. Biru dan Ungu, karena ungu terbentuk dari warna biru dan merah
e.       Warna Monochromatic 
Merupakan perpaduan beberapa warna yang bersumber dari satu warna dengan nilai dan intensitas yang berbeda. Misal : hijau jika dikombinasikan dengan warna hijau dengan nilai dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan yang harmonis dan menciptakan kesatuan yang utuh pada desain.
f.       Warna Polychromatic 
Beberapa warna yang digradasikan sampai putih.achromatic artinya pergerakan warna dari hitam ke putih.
g.      Warna Komplementer
Merupakan warna-warna yang saling melengkapi. Dibentuk dari warna-warna yang bersilangan pada lingkaran warna. Misal merah-hijau.
h.      Warna Netral
Merupakan campuran tiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Hasil campuran yang tepat akan menuju warna hitam.


B.  Prinsip-Prinsip Seni Rupa
1.      kesatuan (unity), merupakan penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu.
2.      keseimbangan (balance), merupakan penggambaran objek benda yang memberikan adanya kesan seimbang antar bagian/persamaan bobot antar unsur.
a.  keseimbangan sentral/memusat, yaitu keseimbangan dimana terdapat satu titik sebagai pusat keseimbangan.
b.  keseimbangan asimetris, yaitu keseimbangan dimana bagian satu dan lainnya tidak sama.
c. keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan dimana bagian yang satu dan lainnya mempunyai bobot yang sama.
3.      irama (rythme), merupakan penyusunan unsur seni rupa yang ada.
a.  irama statis/repetitif, dalam seni rupa disimbolkan dengan bentuk yang tetap dan hanya berupa pengulangan.
b.      irama elastis, dalam seni rupa disimbolkan dengan lengkungan.
c.       irama alternative, dalam seni rupa disimbolkan dengan penempatan yang berselang-seling.
d.      irama progressive, dalam seni rupa disimbolkan dengan perubahan bentuk yang semakin besar.
4.      keselarasan (harmony), merupakan kesesuaian antar bagian yang satu dengan yang lain dalam suatu benda atau benda satu dengan benda lain yang dipadukan)
5.      kesesuaian ukuran (proporsi)
6.      pusat perhatian (centre of interest/point centre), merupakan unsur yang paling menonjol, berbeda dengan yang lain.

C.  Apresiasi Seni Rupa
1.      Cara Apresiasi
a.       Apresiasi Langsung, apresiasi yang dilakukan dengan melihat langsung objek yang akan diapresiasi.
b.      Apresiasi tidak langsung, apresiasi yang dilakukan dengan tidak melihat secara langsung objek yang akan diapresiasi. Apresiasi ini dapat dilakukan dengan melihat foto, gambar, maupun dengan ingatan terhadap objek apresiasi.
2.      Tahap Apresiasi
a.       Pengindraan/melihat
b.      Penghayatan/memahami/memikirkan
c.       Penilaian
3.      Aspek Apresiasi Seni
a.       Apresiasi Intraestetik, yaitu apresiasi yang dilakukan terhadap benda/karya seni.
b.      Apresiasi ekstraestetik, yaitu apresiasi yang dilakukan terhadap seniman dan latar belakangnya.

D.  Seni Rupa Murni
Seni rupa yang hanya menonjolkan segi keindahan dan kepuasan batin saja, namun tidak dapat digunakan. Contoh : Lukisan, patung, relief, grafitty, hiasan dinding, wayang, dll.

E.  Seni Rupa Terapan
Seni rupa yang selain indah juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan dimensinya, seni rupa terapan dibedakan atas :
1.      Seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya  seni yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, tipis atau lembaran. Karya seni yang hanya bisa dilihat dari arah depan saja. Contoh : kertas, keset, karpet, taplak meja, kain (batik, sarung, tenun, dll), dll.
2.      Seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni yang mempunyai ukuran panjang, lebar, tinggi/tebal. Karya seni yang dapat dari berbagai arah. Contoh : rumah, meubelair (meja, kursi, lemari, dll), peralatan dapur (coek, wajan, panci, dll), perhiasan, dll.

Berdasarkan bentuknya, seni rupa terapan dibedakan atas :
1.    Bentuk silindris, contoh : kendhi, kendil, galon, dhandhang, dll
2.    Bentuk kubistis, contoh : besek, meja, kursi, kotak sepatu, dll.
3.    Bentuk perpaduan antara silindris dan kubistis, contoh : cething
4.    Bentuk organis (tak beraturan), contoh : sepatu, tas, tempat ayam, dll.

F.   Bahan dan Teknik pembuatan
1.    Butsir yaitu teknik menambah dan mengurangi bahan. Kebanyakan contoh bendanya adalah benda yang terbuat dari tanah liat seperti guci, kendhi, kendil, gerabah, dll.
2.    Pahat yaitu mengurangi pahat dengan alat pahat. Misal membuat patung dan relief dengan bahan kayu dan batu.
3.    Sulam/bordir dibuat dengan menggunakan mesin jahit atau tusuk jarum.
4.    Renda dibuat dengan menggunakan mesin.
5.    Cor yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemuadian dituangkan adonan berupa semen, gips, dll sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.
6.    Anyam yaitu hasil karya seni rupa terapan yang menggunakan teknik anyam. Bahan yang digunakan terdiri atas bahan alam seperti rotan, bambu, serat kayu, eceng gondok, dll.

G. Gambar Bentuk
1.    Cara menggambar :
a) menggunakan model
b) dengan ingatan
2.    Teknik menggambar :
a) pointilis, menggambar dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk gambar yang diinginkan.
b) dussel, menggambar dengan menggosokan warna sehingga warna tersebut menyebar.
c) siluet, menggambar dengan menutup penuh objek gambar dengan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet/blok
d) arsir, menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis yang berulang-ulang sehingga menimbulkan kesan gelap terang, gradasi atau dimensi.
e )sapuan basah (aquarel), menggambar dengan menggunakan bahan dengan campuran air.




3.    Bayang-bayang
Description: kendi arsir.jpg

4.    Jenis-jenis Ragam Hias
a) alam : motif awan, motif hujan, motif batu, motif laut, motif gunung
b) makhluk hidup : motif manusia, hewan, tumbuhan
c) motif geometris : motif swastika, motif meander, motif tumpal
  • Batik Pilin, pilin adalah ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf "S" sebagai bentuk dasar ragam hias parang.Variasi motif ini berbentuk SS atau pilin berganda. 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQgUCH-QFewpW1othwMxV6XZNdEwJObSWUy2fkwZhhHxWi7d4IGuqR8Ss1s6_y8bztHGzMdgRPMXZ7UX2xYAuSBkTseB6Uxu702YzCAFAkeWRZz7mCQ90cfW6h3GR72w5R-Do3xM6aPQiE/s1600/batik+pilin.jpg
  •  Batik Swastika, swastika merupakan varian dari pola meander dan pilin.Ragam hias ini sudah dikenal di Zaman Perunggu dan peninggalan-peninggalannya banyak ditemukan pada barang kerajinan perunggu.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh5BeKAcOf1gmNWPzoZD8K_X6STRGjb-eAr18qEezGnTeaFtpILbw-4hAyvpFU1Pj3c1w2lYhRLL2KWNu0hexAOIqVifc-hAazpnPk3kY5AI_7OMiDCta4rmx36mbga4e3-cmXQTJQbWAa/s1600/batik+swastika.jpg

  • Batik Kawung, ragam hias kawung memiliki bentuk menyerupai buah aren yang dipotong melintang sehingga terlihat empat bijij aren. Ragam hias ini memiliki makna keserasian hidup di dunia dan akhirat.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFO_F777Bc1J8BhzvxGqfNKVPvGuHkV0Hl1bgJ6rPHrFQsatiLgkBVEC3FH8pp2gunWl4ayXl7vC1WUzuZiKk4cibgKA0lVrwtxDq5gMBLy6wrSNNtc_3vAb_16ESG9gx-FNjTJWrxYEmu/s1600/batik+kawung.jpg
  • Batik Tumpal , tumpal adalah ragam hias tradisional nusantara yang memiliki bentuk dasar segitiga sama kaki. Tumpal ditemukan pada hiasan candi-candi di Indonesia. Ragam hias ini disebut juga untu walang yang melambangkan kesuburan.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtEAohLoPd3XRt_XWW0cqdZvUIwvuyxezW1Uewd-jdEtubnsmMmTl9ymf-oZvt4AqXf7t3vf0l7MvuAi2R4F3iT2fQ6rWwvAcSlRhVpsLIMuj6Nz6bbU1F8Gl3ON3ehryad5VM8nRpnQN6/s1600/batik+tumpal.jpg
  • Batik Lar, bentuk ragam hias lar merupakan penyederhanaan dari ragam hias gadura. Di Jawa,motif ini dimaknai sebagai simbol kekuasaan.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_p-bzrluAk6HKfJEuG1UIh7QnDbojRYqYLPWInGPoLaaaO7WN6FRi5Mn9CqVgFs7hhh-W4y-H6TvVpDfBsy3-FQmaM1wS8f45lyf2c66t2oMeF_ykCqo-P7ZULagzWHDNPhnsOzgPTaoV/s1600/batik+lar.jpg


  • Batik Meander, meander adalah ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf "T" . Meander banyak digunakan dalam hiasan pinggir atau tepi untuk melengkapi ragam hias pokok.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3S-La_idl1Oo5DLj2c80cfsmxdHnHRdRoyvkyiazQKNrcR7IEUKTXEsvXk-roHvbMMkdAc25UOpGf6_HbtXwORYvr_laRDfEE53BXXpyM7VLVXTzDlH3tTk3BoF7MlyetWz748EFLCHj5/s1600/batik+meander.jpg


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Text Widget

About Me

Hanu Neda Septian biasanya dipanggil Hanu nama ilmiahnya Hanulus Septianus

Followers

rtutu

Pages

Copyright © Nes Hanu -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan