Archive for November 2015

Selasa, 03 November 2015

 Klik Share It

Download Share It

Posted by hanunes
Obyek wisata Waduk Penjalin berada di desa Winduaji, Paguyangan, Brebes merupakan salah satu obyek wisata mempunyai daya tarik tersendiri yang dikelilingi oleh pegunungan anak gunung slamet berada diperbatasan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes berada di Jalur Tengah antara Tegal – Purwokerto mempunyai panorama indah dipagi hari dengan udara yang bersih, sejuk dan dingin ditambah kountur alam yang begitu indah, Bendungan/Waduk Penjalin merupakan peninggalan pemerintah Hindia Belanda dengan luas 1.25 Km persegi yang mempunyai Menara Air yang kokoh
Description: tangga menuju Waduk penjalin
Tangga Waduk Penjalin
Description: Tangga menuju waduk Penjalin
Alam pedesaan yang masih subur dan bersahabat berada di Jalur Tengah yang cukup Ramai dan apabila mau singgah untuk menikmati alam waduk penjalin tidak kalah dengan obyek wisata Baturaden. Obyek wisata ini selalu ramai satu tahun sekali setiap hari Raya Idul Fitri, kedepan apabila dikemas dengan baik tidak menutup kemungkinan akan ramai setiap hari. Jalur menuju obyek wisata Waduk Penjalin cukup representatif dari Jalan Utama Tegal – Purwokerto ke obyek berjarak kurang lebih 1 km, untuk menuju lokasi tidak sulit bisa melewati Jalur Kereta Api Jakarta – Purwokerto turun di Stasiun Patuguran, apabila tidak mempunyai kendaraan bermotor bisa jalan kaki, tersedia juga Ojek biaya kurang lebih 5 ribu untuk pendatang, untuk masalah makanan tidak perlu takut karena di Jalan Utama tersedia Minimarket AlfaMart dan Warung-warung lain yang menyediakan makanan+minuman tidak begitu mahal. diobyek wisata ada jual gado-gado, mie ayam dan makanan lainnya. apabila ingin mengitari waduk penjalin melalui jalan air bisa menyewa perahu/jukung dengan sewa berkisar antara Rp. 10.000,- s/d Rp. 25.000,- / perahu atau jukung (harga ini diluar hari raya Idul Fitri)
Description: pemandangan alam
Description: http://prie0808.files.wordpress.com/2009/12/img0060a.jpg?w=150&h=119
pemandangan alam2
Description: http://prie0808.files.wordpress.com/2009/12/img0062a.jpg?w=150&h=119
menara waduk penjalin
Apabila anda berminat untuk menjelajahi waduk penjalin melalui jalan darat juga bisa memutari waduk penjalin sungguh asyik pemandangan dan adat istiadat orang pribuminya. Bisa Jalan Kaki ataupun pakai kendaraan roda dua untuk roda empat masih bisa menjangkau sampai Dusun Soka. Selain menikmati pemandangan alam yang indah juga bisa wisata batin ke Pondok Pesantren Al Ikhlas di Soka. Untuk tempat peribadatan misalnya masjid hampir ada disetiap jalur perjalanan jadi tidak usah ragu bagi yang takut ketinggalan ibadahnya.
Description: http://prie0808.files.wordpress.com/2009/12/img0063a.jpg?w=150&h=119
pemandangan alam desa
Bagi anda yang suka hiking tersedia juga obyek wisata mata air sungai Pemali adanya di Dusun Pasurupan kurang lebih 2 km dari waduk penjalin dengan pemandangan alam hutan pinus dan kountur alam yang menantang anda
Description: http://prie0808.files.wordpress.com/2009/12/img0064a.jpg?w=450
pemandangan alam waduk penjalin

Bila anda tertarik datang aja langsung ke Obyek Wisata Alam Waduk Penjalin tepatnya berada di Pertigaan patuguran masuk kurang lebih 1 km, bila capai dan lelah ingin mandi air hangat tersedia juga Pemandian Air Hangat Tirta Husada di Pertigaan Paguyangan (Masjid Agung) kekiri bila anda dari arah Purwokerto ke Tegal  berjarak kurang lebih dari pertigaan patuguran 7 km, bila belum Puas dan ingin menikmati alam pegunungan dengan hawa sejuknya serta aroma teh dan taman kolam lele ranjeng, gua jepang  anda bisa ke Kaligua berjarak kurang lebih 20 km. inilah sebagian khasanah keindahan alam Brebes Selatan. Semoga bisa menambah wawasan dan pandangan kita untuk melihat kenapa harus mengeluarkan uang banyak apabila ada yang lebih ekonomis. Tempat penginapan tersedia di Kota Bumiayu ataupun di Ajibarang untuk Hotel tersebar di Tegal dan Purwokerto tinggal tentuin mana Obyek yang akan dipilih.. sampai ketemu lagi di Obyek wisata lainnya dibumi Indonesia  Salam

Waduk Penjalin

Posted by hanunes
Pada saat itu, Kerajaan Galuh Pakuan (Pajajaran) sedang dipimpin oleh Adipati Munding Wilis.  Kerajaan Galuh Pakuan sedang dilanda kekeringan besar.  Para warga hidup dalam kesulitan.  Dalam keadaan seperti itu, istri Adipati Munding Wilis yang sedang hamil meminta untuk dicarikan daging kijang berkaki putih.  Adipatipun tidak dapat menolak permintaan istrinya yang sedang hamil itu.  Segera saja sang Adipati pergi ke hutan bersama para punggawanya.  Dia menaiki kuda yang bernama Dawuk Mruyung.  Telah lama dicari,  kijang berkaki putihpun tak juga ditemui.  Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah perkampungan para perampok.
            Kampung perampok itu dipimpin oleh Abulawang.  Setelah mengetahui dari anak buahnya bahwa yang datang adalah Adipati Munding Wililis beserta punggawanya yang membawa bekal yang banyak, dia lalu menyiapkan pasukan.  Mereka hendak merampas bekal sang Adipati.  Akhirnya, perangpun terjadi antara pasukan Adipati dan pasukan Abulawang.  Perang tersebut dimenangkan oleh Abulawang.  Adipati dan punggawanya diperkenankan pulang ke Kadipaten Galuh.  Sang Adipati pulang dengan berjalan kaki karena kuda miliknya juga ditawan.  Abulawang sangat bahagia mendapatkan harta rampasan yang sangat berlimpah.
            Setibanya di kadipaten, sang Adipati segera menemui istrinya.  Segera saja kesedihannya berubah menjadi kebahagiaan.  Istrinya telah melahirkan seorang putera yang tampan.  Anak itu memiliki tanda lahir di lengan kanannya berupa belong “toh Wisnu”. 
            Kebahagiaanpun tidak lama dirasakan.  Tiba-tiba Abulawang beserta seluruh pasukannya dating menyerang Kadipaten Galuh Pakuan.  Kadipaten porak poranda. Semua harta ludes dirampok oleh Abulawang.  Putera sang Adipati yang baru berusia empat haripun dibawanya.  Adipati dan istrinya kebingungan.  Akhirnya mereka dibantu oleh Ki Juru Taman, pembantu kadipaten untuk mencari puteranya di setiap sudut kadipaten.  Akhirnya, ada yang memberi tahu bahwa putera mereka dibawa oleh Abulawang.  Keduanyapun memutuskan untuk pergi mencari puteranya.  Dengan berpakaian seperti rakyat biasa, mereka mengubah nama menjadi Ki Sandi dan Nyai Sandi.
            Di Bukit Mruyung, Abulawang dan istrinya merasa bahagia.  Selain mendapat harta, mereka juga mendapat seorang anak.  Telah lama mereka menginginkan seorang anak.  Abulawang dan istrinya mengangkatnya menjadi anak dan memeberinya nama Jaka Mruyung.
            Tumbuhlah Jaka Mruyung menjadi semakin dewasa.  Pernah suatu ketika dia mendapat pesan dari Abulawang untuk tidak keluar dari daerah Mruyung.  Namun, keinginannya dan kebosanannya membuat dia ingin mengelana.  Jaka Mruyung pergi tanpa pamit.  Dia mengendarai Dadung Awuk, kuda yang pernah dirampas dari Adipati Munding Wilis.  Anak buah Abulawang yang mengetahui segera mengejar Jaka Mruyung.  Namun, Jaka Mruyung tidah dapat terkejar.
            Jaka Mruyung pergi ke timur melewati hutan-hutan.  Hingga akhirnya dia menemukan sebuah rumah kecil.  Dia lalu mampir ke rumah itu.  Rumah itu ternyata milik Ki Mranggi, bekas prajurit Majapahit.  Dengan senang hati Ki Mranggi menerima kedatangan Jaka Mruyung.  Jaka mruyungpun ditawarinya untuk tinggal menetap di sana.  Jaka Mruyung mau.  Dia dianggap cucu Ki Mranggi.  Oleh Ki Mranggi, dia diajari membaca, menulis, olah keprajuritan, bela diri, dan ilmu kanuragan.  Setelah dirasa ilmunya mencukupi, Jaka Mruyung diijinkan melanjutkan pengembaraannya.  Atas petunjuk Ki Mranggi, Jaka Mruyung disuruh pergi ke timur mencari hutan besar bernama Alas Pakis Aji.  Jaka Mruyung segera berpamitan.  Dia berpesan agar desa tempat Ki Mranggi itu dinamakan Desa Panulisan, desa tempat dirinya belajar baca tulis.
            Berhari-hari Jaka Mruyung melakukan perjalanannya.  Dia beristirahat disebuah padang rumput yang luas.  Kemudian daerah itu dinamakan Gumelar, sesuatu yang luas/lebar.  Diapun melanjutkan perjalanannya.  Di tengah perjalanan dia bertemu seorang pemuda yang bernama Tlangkas.  Tlangkas memberitahu bahwa Alas Pakis Aji sudah dekat, di sisi barat Kadipaten Kutanegara.
            Diceritakan bahwa pada saat itu Ki Sandi dan Nyai Sandi sudah sampai di rumah Ki Mranggi.  Dia mencari tahu keberadaan puteranya.  Dengan diberi tahu tanda lahirnya, Ki Mranggipun mengetahui bahwa itu adalah Jaka Mruyung.  Ki Mranggi mengatakan bahwa Jaka Mruyung sedang dalam perjalanan menuju Alas Pakis Aji.  Segera saja mereka pamit dan menyusul Jaka Mruyung.  Dalam perjalanannya yang melelahkan, mereka beristirahat di tepi sungai yang airnya bening dan kemracak (gemercik).  Maka, daerah itu dinamakan Desa Kracak.  Dalam perjalanannyapun mereka berjumpa dengan orang yang berbahasa Sunda.  Dia membawa buah gondang amis yang artinya buah gondang manis.  Maka, daerah tersebut dinamakan Desa Gondangamis.
            Sampailah Jaka Mruyung di pinggir Alas Pakis Aji.  Dia beristirahat di sebuah tempat yang banyak burung jalaknya dan tempat itupun diberi nama Pejalakan.  Setelah beristirahat, Jaka Mruyung masuk ke Alas Pakis Aji.  Sampailah dia di Kali Datar.  Di sana dia menjumpai sebuah kedung yang banyak burung serwitinya.  Tempat itupun akhirnya bernama Kedung Serwiti.  Segera saja dia membabat hutan itu.  Di tengah dia membabat hutan, dia melihat beberapa orang sedang membuat tambak ikan.  Jaka Mruyungpun mendekati mereka dan meminta mereka membantunya membabat hutan. Mereka menyanggupinya.
            Saat membabat hutan, Jaka Mruyung bertemu dengan ular besar.  Dengan kesaktiannya, dia menangkap ular itu dan dibunuhnya.  Ular tersebut kemudian dibakar. Api pembakaran itu kemudian merambat hingga membakar seluruh Alas Pakis Aji. Kebakaran itupun diketahui oleh Adipati Nglangak penguasa Kadipaten Kutanegara. Adipati marah.  Dia memerintahkan menangkap orang yang telah membakar Alas Pakis Aji.  Jaka Mruyungpun dapat ditangkap dan di tahan di Kadipaten Kutanegara.  Tidak lama kemudian dia dibebaskan.
            Adipati Nglangak  memiliki tiga orang anak perempuan, yaitu Dewi Pandansari, Dewi Pandanayu, dan Dewi Rantansari.  Mereka bertiga juga merupakan senapati wanita di kadipaten itu.  Suatu hari, Kadipaten Kutanegara hendak mencari seorang senapati lewat sayembara.  Jaka Mruyungpun ikut serta dalam sayembara itu.  Dalam pertandingan akhir, Jaka Mruyung dapat mengalahkan kesaktian Ki Kentol Ireng. Diapun diangkat menjadi Senapati Kadipaten Kutanegara dan dinikahkan dengan Dewi Pandanayu.
            Pada akhirnya, Jaka Mruyung dapat menggantikan kedudukan Adipati Nglangak menjadi pemimpin Kadipaten Kutanegara.  Tidak lama setelah sayembara, Jaka Mruyung dapt berjumpa dengan Ki Sandi dan Nyai Sandi yang tak lain adalah ayah dan ibunya.  Adipatipun tahu kalau Jaka Mruyung adalah putera Adipati Munding Wilis dari Galuh Pakuan.  Setelah mendengar cerita dari kedua orang tuanya, Jaka Mruyung pergi ke Bukit Mruyung untuk membalas dendam pada Abulawang.  Abulawangpun mengakui kesalahannya.  Dia tidak tega membunuh Abulawang karena jasanya yang telah membesarkan Jaka Mruyung.  Abulawangpun dibawanya ke Kadipaten Kutanegara. Adipati Munding Wilis dan istrinya memutuskan untuk kembali ke Galuh Pakuan.  Jaka Mruyungpun menjadi adipati di Kutanegara.  Pusat pemerintahan Kadipaten Kutanegara dipindah ke Alas Pakis Aji.  Alas Pakis Aji tersebut kemudian berubah nama menjadi Ajibarang dan Jaka Mruyung menjadi Adipati Ajibarang yang pertama.



Pokok-Pokok Dongeng

Tema     :  kehidupan di kadipaten pasir luhur
Alur        :  Alur Maju
o   Peristiwa yang penting :
1)   Ketika Adipati mengutus prajurit untuk mencarikan buah-buahan
2)   Ketika prajurit kesatu dan prajurit kedua bertemu didekat sungai
3)   Ketika kedua prajurit memetik buah pace (mengkudu )

Tokoh    :  Adipati              :  pengertian , merasa kasihan
                 Istri Adipati       :  terus meminta – minta agar keinginanya terkabul
                 Prajurit              :  menjalankan perintah dengan baik
Latar      :
Ø Latar tempat     :  Jingkang ( sebuah desa )
Ø Latar waktu       :  zaman dahulu kala
Ø Latar suasana   :  Sedih       ( ketika keinginan istri adipati belum terkabul)
                                        Senang    (ketika sudah menemukan buah )

                                       

Babad Ajibarang

Posted by hanunes
Pada zaman dahulu kala di kadipaten pasir luhur hidup seorang adipati dan mempunyai seorang istri.Pada saat itu istrinya sedang hamil.Iagi menginginkan (nyidam) buah-buahan.
   Karena nyidam sang istri adipati itu terus meminta agar keinginannya dipenuhi.  Melihat istrinya , sang adipati merasa sangat kasihan.
   Akhirnya, sang adipati mengutus dua orang prajurit untuk mencari buah-buahan. Kedua prajurit pun berangkat.Prajurit kesatu berjalan ke arah selatan dan Prajurit  kedua menuju ke arah barat . Prajurit kedua telah sampai di lereng gunung putri, namun masih belum didapatkan buah-buahan . Lalu dari lereng gunung putri menuju kearah timur kurang lebih berjalan sampai 7 kilometer , maka sampailah  didekat sungai .
   Pada saat itu prajurit kesatu yang menuju kearah selatan juga sampai di daerah itu dan bertemu dengan prajurit kedua didekat sungai.(sungai itu diberi nama sungai papag . artinya sungai tempat kedua prajurit itu {papagan} bertemu ).
    Didekat  sungai itu ada sebuah pohon yang berbuah lebat.Yaitu pohon pace (mengkudu) . Lalu buah itu dipetik. Setelah dibuka isi dari buah itu hanya biji dan cangkang.
 
    Sehingga orang-orang di zaman itu membuat singkatan dari kata biji dan cangkang . yang disingkat JINGKANG.






Babad Jingkang

Posted by hanunes
1. Pengertian sholat munfarid
Sholat sunnah munfarid adalah shotal sunah yang dikerjakan secara individu atau sendiri-sendiri.
2. Macam-macam shalat munfarid beserta pengertiannya.
a. Shalat Sunnah Rawatib → Shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi             shalat    fardu (sebelum atau sesudah).
Jika dilakukan sebelumnya maka dinamakan shalat sunnah qobliyah, dan             apabila dilakukan sesudahnya maka dinamakan shalat sunnah ba’diyah.
Ada pun macam dan rokaat shalat rowatib adalah sebagai berikut :
Shalat fardu
Qabliyah
(rakaat)
Ba’diyah
(rakaat)
Dhuhur
4
2
Ashar
4
Haram dilakukan
Magrib
2
2
‘isya’
4
2
Subuh
2
Haram dilakukan
Catatan : Shalat sunnah rowatib yang tertulis empat rakaat harus dilakukan dua kali salam.
b. Shalat Tahiyyatul Masjid → shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan setelah     masuk masjid (belum duduk) yang bertujuan untuk menghormati masjid yang          merupakan “ Rumah Alloh ”.
            Kesunahan shalat tahiyyatul masjid akan hilang bila sudah duduk tetapi     disunahkan untuk yang terlanjur duduk supaya membaca tasbih 3x.
c. Shalat Sunnah Tahajud→ shalat sunnah yang dilakukan di malam hari setelah sholat isya dan setelah tidur walau hanya sebentar. Jumlah raka’at minimal 2            raka’at, sedangkan maksimal tidak ada batasan.
d. Shalat Istikharah→ shalat sunnah 2 raka’at yang dikerjakan ketika kita merasa   bimbang (atau meminta yang terbaik). Rakaat pertama membaca Qs. Al-kafirun       dan rakaat kedua membaca Qs. Al-ikhlas.
3. Pengertian sholat sunah jama’ah.
            Shalat sunah jama’ah adalah shalat sunah yang           dikerjakan secara berjama’ah, ada yang menjadi imam dan ada yang jadi ma’mum.
4.         Macam-macam shalat sunnah yang dikerjakan berjama’ah dengan khutbah
            - Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan            setelah shalat isya selama bulan ramadhan. Dan biasanya, sebelum shalat tarawih ada kuhtbah (kultar).
            - Shalat idul fitri adalah shalat sunnah yang dilakukan pada waktu terbitnya matahari sampai tergelincirnya matahari. Tapi, yang paling baik dilakukan  ketika matahari sudah naik kira-kira satu tombak dalam pandangan mata. Dilaksanakan setelah bulan ramadhan selesai.
            - Shalat idul adha adalah shalat sunnah dua rokaat yang dilaksanakan pada waktu terbit matahari sampai tergelincirnya matahari. Dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah.

5. Pengertian dan macam-macam shalat sunnah yang bisa dilksanakan secara berjamaah maupun munfarid.
          « Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dilakukan di malam hari setelah shalat ‘isya’ dan setelah tidur walau hanya sebentar. Jumlah rakaat shalat paling sedikit dua rakaat, sedangkan banyaknya tidak ada batasan.
            «  Shalat witir  adalah shalat sunnah yang tidak disunahkan berjamaah, kecuali dalam bulan Ramadlan. Adapun jumlah rokaat shalat witir paling sedikit satu rokaat,  paling.
            « Shalat dhuha  adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu terbit fajar sampai matahari tepat diatas kepala (masuk waktu duhur).
            « Shalat tasbih adalah salah satu shalat yang sangat dianjurkan oleh baginda Nabi, kalau bisa setiap hari atau seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau setahun sekali, kalu tidak bisa juga satu kali seumur hidup. Jumlah rakaat shalat tasbih empat rakaat, apabila dilakukan pada siang hari, maka dijadikan satu kalisalam dan apabila dilakukan pada malam hari maka dijadikan dua salam.
6. Pengertian shalat sunnah rawatib.
            Shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi         shalat fardu (sebelum atau sesudah).
Jika dilakukan sebelumnya maka dinamakan shalat sunnah qobliyah, dan             apabila dilakukan sesudahnya maka dinamakan shalat sunnah ba’diyah.
7. macam-macam shalat sunnah rawatib.
          Catatan : Shalat sunnah rowatib yang tertulis empat rakaat harus dilakukan dua kali salam.

Shalat fardu
Qabliyah
(rakaat)
Ba’diyah
(rakaat)
Dhuhur
4
2
Ashar
4
Haram dilakukan
Magrib
2
2
‘isya’
4
2
Subuh
2
Haram dilakukan

8. Shalat sunnah rawatib yang muakad dan yang ghoirul muakad

          1.Salat sunat rawatib muakkad / penting
Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :
- Sebelum subuh dua rokaat
- Sebelum zuhur dua rokaat
- Sesudah dzuhur dua rokaat
- Sesudah maghrib dua rokaat
- Sesudah isya dua rokaat
            2. Salat sunat rawatib ghoiru muakkad / tidak penting
Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :
- Sebelum zuhur dua rokaat
- Setelah zuhur dua rokaat
- Sebelum ashar empat rokaat
- Sebelum magrib dua rokaat
- Sebelum isya dua rokaat.

Shalat Sunnah

Posted by hanunes
Seni berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Sani yang berarti persembahan, pelayanan, pemujaan. Seni memiliki lima cabang yaitu seni rupa, seni tari, seni musik, seni sastra, seni drama.
SENI RUPA
A.  Unsur-Unsur Seni Rupa
1.      Titik/Point
2.      Garis
3.      Bidang
4.      Ruang
5.      Tekstur/rasa bahan
6.      Kontras
7.      Warna
a.       Warna Primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning
b.      Warna Sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
c.       Warna Tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
d.      Warna Analogues 
Merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi dengan warna oranye, dan oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning. Begitu juga jika kuning dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan ungu, dan ungu jika dikombinasikan dengan pink. Warna analogus adalah warna yang berdekatan karena mempunyai unsur warna yang sama.
Contohnya :
i. Merah dan Jingga (orange), karena jingga terbentuk dari warna merah dan kuning
ii. Biru dan Ungu, karena ungu terbentuk dari warna biru dan merah
e.       Warna Monochromatic 
Merupakan perpaduan beberapa warna yang bersumber dari satu warna dengan nilai dan intensitas yang berbeda. Misal : hijau jika dikombinasikan dengan warna hijau dengan nilai dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan yang harmonis dan menciptakan kesatuan yang utuh pada desain.
f.       Warna Polychromatic 
Beberapa warna yang digradasikan sampai putih.achromatic artinya pergerakan warna dari hitam ke putih.
g.      Warna Komplementer
Merupakan warna-warna yang saling melengkapi. Dibentuk dari warna-warna yang bersilangan pada lingkaran warna. Misal merah-hijau.
h.      Warna Netral
Merupakan campuran tiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Hasil campuran yang tepat akan menuju warna hitam.


B.  Prinsip-Prinsip Seni Rupa
1.      kesatuan (unity), merupakan penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu.
2.      keseimbangan (balance), merupakan penggambaran objek benda yang memberikan adanya kesan seimbang antar bagian/persamaan bobot antar unsur.
a.  keseimbangan sentral/memusat, yaitu keseimbangan dimana terdapat satu titik sebagai pusat keseimbangan.
b.  keseimbangan asimetris, yaitu keseimbangan dimana bagian satu dan lainnya tidak sama.
c. keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan dimana bagian yang satu dan lainnya mempunyai bobot yang sama.
3.      irama (rythme), merupakan penyusunan unsur seni rupa yang ada.
a.  irama statis/repetitif, dalam seni rupa disimbolkan dengan bentuk yang tetap dan hanya berupa pengulangan.
b.      irama elastis, dalam seni rupa disimbolkan dengan lengkungan.
c.       irama alternative, dalam seni rupa disimbolkan dengan penempatan yang berselang-seling.
d.      irama progressive, dalam seni rupa disimbolkan dengan perubahan bentuk yang semakin besar.
4.      keselarasan (harmony), merupakan kesesuaian antar bagian yang satu dengan yang lain dalam suatu benda atau benda satu dengan benda lain yang dipadukan)
5.      kesesuaian ukuran (proporsi)
6.      pusat perhatian (centre of interest/point centre), merupakan unsur yang paling menonjol, berbeda dengan yang lain.

C.  Apresiasi Seni Rupa
1.      Cara Apresiasi
a.       Apresiasi Langsung, apresiasi yang dilakukan dengan melihat langsung objek yang akan diapresiasi.
b.      Apresiasi tidak langsung, apresiasi yang dilakukan dengan tidak melihat secara langsung objek yang akan diapresiasi. Apresiasi ini dapat dilakukan dengan melihat foto, gambar, maupun dengan ingatan terhadap objek apresiasi.
2.      Tahap Apresiasi
a.       Pengindraan/melihat
b.      Penghayatan/memahami/memikirkan
c.       Penilaian
3.      Aspek Apresiasi Seni
a.       Apresiasi Intraestetik, yaitu apresiasi yang dilakukan terhadap benda/karya seni.
b.      Apresiasi ekstraestetik, yaitu apresiasi yang dilakukan terhadap seniman dan latar belakangnya.

D.  Seni Rupa Murni
Seni rupa yang hanya menonjolkan segi keindahan dan kepuasan batin saja, namun tidak dapat digunakan. Contoh : Lukisan, patung, relief, grafitty, hiasan dinding, wayang, dll.

E.  Seni Rupa Terapan
Seni rupa yang selain indah juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan dimensinya, seni rupa terapan dibedakan atas :
1.      Seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya  seni yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, tipis atau lembaran. Karya seni yang hanya bisa dilihat dari arah depan saja. Contoh : kertas, keset, karpet, taplak meja, kain (batik, sarung, tenun, dll), dll.
2.      Seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni yang mempunyai ukuran panjang, lebar, tinggi/tebal. Karya seni yang dapat dari berbagai arah. Contoh : rumah, meubelair (meja, kursi, lemari, dll), peralatan dapur (coek, wajan, panci, dll), perhiasan, dll.

Berdasarkan bentuknya, seni rupa terapan dibedakan atas :
1.    Bentuk silindris, contoh : kendhi, kendil, galon, dhandhang, dll
2.    Bentuk kubistis, contoh : besek, meja, kursi, kotak sepatu, dll.
3.    Bentuk perpaduan antara silindris dan kubistis, contoh : cething
4.    Bentuk organis (tak beraturan), contoh : sepatu, tas, tempat ayam, dll.

F.   Bahan dan Teknik pembuatan
1.    Butsir yaitu teknik menambah dan mengurangi bahan. Kebanyakan contoh bendanya adalah benda yang terbuat dari tanah liat seperti guci, kendhi, kendil, gerabah, dll.
2.    Pahat yaitu mengurangi pahat dengan alat pahat. Misal membuat patung dan relief dengan bahan kayu dan batu.
3.    Sulam/bordir dibuat dengan menggunakan mesin jahit atau tusuk jarum.
4.    Renda dibuat dengan menggunakan mesin.
5.    Cor yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemuadian dituangkan adonan berupa semen, gips, dll sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.
6.    Anyam yaitu hasil karya seni rupa terapan yang menggunakan teknik anyam. Bahan yang digunakan terdiri atas bahan alam seperti rotan, bambu, serat kayu, eceng gondok, dll.

G. Gambar Bentuk
1.    Cara menggambar :
a) menggunakan model
b) dengan ingatan
2.    Teknik menggambar :
a) pointilis, menggambar dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk gambar yang diinginkan.
b) dussel, menggambar dengan menggosokan warna sehingga warna tersebut menyebar.
c) siluet, menggambar dengan menutup penuh objek gambar dengan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet/blok
d) arsir, menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis yang berulang-ulang sehingga menimbulkan kesan gelap terang, gradasi atau dimensi.
e )sapuan basah (aquarel), menggambar dengan menggunakan bahan dengan campuran air.




3.    Bayang-bayang
Description: kendi arsir.jpg

4.    Jenis-jenis Ragam Hias
a) alam : motif awan, motif hujan, motif batu, motif laut, motif gunung
b) makhluk hidup : motif manusia, hewan, tumbuhan
c) motif geometris : motif swastika, motif meander, motif tumpal
  • Batik Pilin, pilin adalah ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf "S" sebagai bentuk dasar ragam hias parang.Variasi motif ini berbentuk SS atau pilin berganda. 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQgUCH-QFewpW1othwMxV6XZNdEwJObSWUy2fkwZhhHxWi7d4IGuqR8Ss1s6_y8bztHGzMdgRPMXZ7UX2xYAuSBkTseB6Uxu702YzCAFAkeWRZz7mCQ90cfW6h3GR72w5R-Do3xM6aPQiE/s1600/batik+pilin.jpg
  •  Batik Swastika, swastika merupakan varian dari pola meander dan pilin.Ragam hias ini sudah dikenal di Zaman Perunggu dan peninggalan-peninggalannya banyak ditemukan pada barang kerajinan perunggu.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh5BeKAcOf1gmNWPzoZD8K_X6STRGjb-eAr18qEezGnTeaFtpILbw-4hAyvpFU1Pj3c1w2lYhRLL2KWNu0hexAOIqVifc-hAazpnPk3kY5AI_7OMiDCta4rmx36mbga4e3-cmXQTJQbWAa/s1600/batik+swastika.jpg

  • Batik Kawung, ragam hias kawung memiliki bentuk menyerupai buah aren yang dipotong melintang sehingga terlihat empat bijij aren. Ragam hias ini memiliki makna keserasian hidup di dunia dan akhirat.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFO_F777Bc1J8BhzvxGqfNKVPvGuHkV0Hl1bgJ6rPHrFQsatiLgkBVEC3FH8pp2gunWl4ayXl7vC1WUzuZiKk4cibgKA0lVrwtxDq5gMBLy6wrSNNtc_3vAb_16ESG9gx-FNjTJWrxYEmu/s1600/batik+kawung.jpg
  • Batik Tumpal , tumpal adalah ragam hias tradisional nusantara yang memiliki bentuk dasar segitiga sama kaki. Tumpal ditemukan pada hiasan candi-candi di Indonesia. Ragam hias ini disebut juga untu walang yang melambangkan kesuburan.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtEAohLoPd3XRt_XWW0cqdZvUIwvuyxezW1Uewd-jdEtubnsmMmTl9ymf-oZvt4AqXf7t3vf0l7MvuAi2R4F3iT2fQ6rWwvAcSlRhVpsLIMuj6Nz6bbU1F8Gl3ON3ehryad5VM8nRpnQN6/s1600/batik+tumpal.jpg
  • Batik Lar, bentuk ragam hias lar merupakan penyederhanaan dari ragam hias gadura. Di Jawa,motif ini dimaknai sebagai simbol kekuasaan.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_p-bzrluAk6HKfJEuG1UIh7QnDbojRYqYLPWInGPoLaaaO7WN6FRi5Mn9CqVgFs7hhh-W4y-H6TvVpDfBsy3-FQmaM1wS8f45lyf2c66t2oMeF_ykCqo-P7ZULagzWHDNPhnsOzgPTaoV/s1600/batik+lar.jpg


  • Batik Meander, meander adalah ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf "T" . Meander banyak digunakan dalam hiasan pinggir atau tepi untuk melengkapi ragam hias pokok.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3S-La_idl1Oo5DLj2c80cfsmxdHnHRdRoyvkyiazQKNrcR7IEUKTXEsvXk-roHvbMMkdAc25UOpGf6_HbtXwORYvr_laRDfEE53BXXpyM7VLVXTzDlH3tTk3BoF7MlyetWz748EFLCHj5/s1600/batik+meander.jpg


Seni Rupa

Posted by hanunes

Text Widget

About Me

Hanu Neda Septian biasanya dipanggil Hanu nama ilmiahnya Hanulus Septianus

Followers

rtutu

Pages

Copyright © Nes Hanu -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan