Archive for 2015
Obyek wisata Waduk Penjalin berada di desa
Winduaji, Paguyangan, Brebes merupakan salah satu obyek wisata mempunyai daya
tarik tersendiri yang dikelilingi oleh pegunungan anak gunung slamet berada
diperbatasan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes berada di Jalur Tengah
antara Tegal – Purwokerto mempunyai panorama indah dipagi hari dengan udara
yang bersih, sejuk dan dingin ditambah kountur alam yang begitu indah,
Bendungan/Waduk Penjalin merupakan peninggalan pemerintah Hindia Belanda dengan
luas 1.25 Km persegi yang mempunyai Menara Air yang kokoh
Tangga Waduk Penjalin
Alam pedesaan yang masih subur dan bersahabat
berada di Jalur Tengah yang cukup Ramai dan apabila mau singgah untuk menikmati
alam waduk penjalin tidak kalah dengan obyek wisata Baturaden. Obyek wisata ini
selalu ramai satu tahun sekali setiap hari Raya Idul Fitri, kedepan apabila
dikemas dengan baik tidak menutup kemungkinan akan ramai setiap hari. Jalur
menuju obyek wisata Waduk Penjalin cukup representatif dari Jalan Utama Tegal –
Purwokerto ke obyek berjarak kurang lebih 1 km, untuk menuju lokasi tidak sulit
bisa melewati Jalur Kereta Api Jakarta – Purwokerto turun di Stasiun Patuguran,
apabila tidak mempunyai kendaraan bermotor bisa jalan kaki, tersedia juga Ojek
biaya kurang lebih 5 ribu untuk pendatang, untuk masalah makanan tidak perlu
takut karena di Jalan Utama tersedia Minimarket AlfaMart dan Warung-warung lain
yang menyediakan makanan+minuman tidak begitu mahal. diobyek wisata ada jual
gado-gado, mie ayam dan makanan lainnya. apabila ingin mengitari waduk penjalin
melalui jalan air bisa menyewa perahu/jukung dengan sewa berkisar antara Rp.
10.000,- s/d Rp. 25.000,- / perahu atau jukung (harga ini diluar hari raya Idul
Fitri)
pemandangan alam2
menara waduk penjalin
Apabila anda berminat untuk menjelajahi waduk
penjalin melalui jalan darat juga bisa memutari waduk penjalin sungguh asyik
pemandangan dan adat istiadat orang pribuminya. Bisa Jalan Kaki ataupun pakai
kendaraan roda dua untuk roda empat masih bisa menjangkau sampai Dusun Soka.
Selain menikmati pemandangan alam yang indah juga bisa wisata batin ke Pondok
Pesantren Al Ikhlas di Soka. Untuk tempat peribadatan misalnya masjid hampir
ada disetiap jalur perjalanan jadi tidak usah ragu bagi yang takut ketinggalan
ibadahnya.
pemandangan alam desa
Bagi anda yang suka hiking tersedia juga obyek
wisata mata air sungai Pemali adanya di Dusun Pasurupan kurang lebih 2 km dari
waduk penjalin dengan pemandangan alam hutan pinus dan kountur alam yang
menantang anda
pemandangan alam waduk
penjalin
Bila anda tertarik datang aja langsung ke
Obyek Wisata Alam Waduk Penjalin tepatnya berada di Pertigaan patuguran masuk
kurang lebih 1 km, bila capai dan lelah ingin mandi air hangat tersedia juga
Pemandian Air Hangat Tirta Husada di Pertigaan Paguyangan (Masjid Agung) kekiri
bila anda dari arah Purwokerto ke Tegal berjarak kurang lebih dari
pertigaan patuguran 7 km, bila belum Puas dan ingin menikmati alam pegunungan
dengan hawa sejuknya serta aroma teh dan taman kolam lele ranjeng, gua
jepang anda bisa ke Kaligua berjarak kurang lebih 20 km. inilah sebagian
khasanah keindahan alam Brebes Selatan. Semoga bisa menambah wawasan dan
pandangan kita untuk melihat kenapa harus mengeluarkan uang banyak apabila ada
yang lebih ekonomis. Tempat penginapan tersedia di Kota Bumiayu ataupun di
Ajibarang untuk Hotel tersebar di Tegal dan Purwokerto tinggal tentuin mana
Obyek yang akan dipilih.. sampai ketemu lagi di Obyek wisata lainnya dibumi
Indonesia Salam
Pada
saat itu, Kerajaan Galuh Pakuan (Pajajaran) sedang dipimpin oleh Adipati
Munding Wilis. Kerajaan Galuh Pakuan sedang dilanda kekeringan
besar. Para warga hidup dalam kesulitan. Dalam keadaan
seperti itu, istri Adipati Munding Wilis yang sedang hamil meminta untuk
dicarikan daging kijang berkaki putih. Adipatipun tidak dapat
menolak permintaan istrinya yang sedang hamil itu. Segera saja sang
Adipati pergi ke hutan bersama para punggawanya. Dia menaiki kuda
yang bernama Dawuk Mruyung. Telah lama dicari, kijang
berkaki putihpun tak juga ditemui. Hingga akhirnya mereka sampai di
sebuah perkampungan para perampok.
Kampung
perampok itu dipimpin oleh Abulawang. Setelah mengetahui dari anak buahnya
bahwa yang datang adalah Adipati Munding Wililis beserta punggawanya yang
membawa bekal yang banyak, dia lalu menyiapkan pasukan. Mereka
hendak merampas bekal sang Adipati. Akhirnya, perangpun terjadi
antara pasukan Adipati dan pasukan Abulawang. Perang tersebut
dimenangkan oleh Abulawang. Adipati dan punggawanya diperkenankan
pulang ke Kadipaten Galuh. Sang Adipati pulang dengan berjalan kaki
karena kuda miliknya juga ditawan. Abulawang sangat bahagia
mendapatkan harta rampasan yang sangat berlimpah.
Setibanya
di kadipaten, sang Adipati segera menemui istrinya. Segera saja
kesedihannya berubah menjadi kebahagiaan. Istrinya telah melahirkan
seorang putera yang tampan. Anak itu memiliki tanda lahir di lengan
kanannya berupa belong “toh Wisnu”.
Kebahagiaanpun
tidak lama dirasakan. Tiba-tiba Abulawang beserta seluruh pasukannya
dating menyerang Kadipaten Galuh Pakuan. Kadipaten porak
poranda. Semua harta ludes dirampok oleh Abulawang. Putera sang
Adipati yang baru berusia empat haripun dibawanya. Adipati dan
istrinya kebingungan. Akhirnya mereka dibantu oleh Ki Juru Taman,
pembantu kadipaten untuk mencari puteranya di setiap sudut
kadipaten. Akhirnya, ada yang memberi tahu bahwa putera mereka
dibawa oleh Abulawang. Keduanyapun memutuskan untuk pergi mencari
puteranya. Dengan berpakaian seperti rakyat biasa, mereka mengubah
nama menjadi Ki Sandi dan Nyai Sandi.
Di
Bukit Mruyung, Abulawang dan istrinya merasa bahagia. Selain
mendapat harta, mereka juga mendapat seorang anak. Telah lama mereka
menginginkan seorang anak. Abulawang dan istrinya mengangkatnya
menjadi anak dan memeberinya nama Jaka Mruyung.
Tumbuhlah
Jaka Mruyung menjadi semakin dewasa. Pernah suatu ketika dia
mendapat pesan dari Abulawang untuk tidak keluar dari daerah
Mruyung. Namun, keinginannya dan kebosanannya membuat dia ingin
mengelana. Jaka Mruyung pergi tanpa pamit. Dia
mengendarai Dadung Awuk, kuda yang pernah dirampas dari Adipati Munding
Wilis. Anak buah Abulawang yang mengetahui segera mengejar Jaka
Mruyung. Namun, Jaka Mruyung tidah dapat terkejar.
Jaka
Mruyung pergi ke timur melewati hutan-hutan. Hingga akhirnya dia
menemukan sebuah rumah kecil. Dia lalu mampir ke rumah
itu. Rumah itu ternyata milik Ki Mranggi, bekas prajurit
Majapahit. Dengan senang hati Ki Mranggi menerima kedatangan Jaka
Mruyung. Jaka mruyungpun ditawarinya untuk tinggal menetap di
sana. Jaka Mruyung mau. Dia dianggap cucu Ki Mranggi. Oleh
Ki Mranggi, dia diajari membaca, menulis, olah keprajuritan, bela diri, dan
ilmu kanuragan. Setelah dirasa ilmunya mencukupi, Jaka Mruyung
diijinkan melanjutkan pengembaraannya. Atas petunjuk Ki Mranggi,
Jaka Mruyung disuruh pergi ke timur mencari hutan besar bernama Alas Pakis
Aji. Jaka Mruyung segera berpamitan. Dia berpesan agar
desa tempat Ki Mranggi itu dinamakan Desa Panulisan, desa tempat dirinya
belajar baca tulis.
Berhari-hari
Jaka Mruyung melakukan perjalanannya. Dia beristirahat disebuah
padang rumput yang luas. Kemudian daerah itu dinamakan Gumelar,
sesuatu yang luas/lebar. Diapun melanjutkan
perjalanannya. Di tengah perjalanan dia bertemu seorang pemuda yang
bernama Tlangkas. Tlangkas memberitahu bahwa Alas Pakis Aji sudah
dekat, di sisi barat Kadipaten Kutanegara.
Diceritakan
bahwa pada saat itu Ki Sandi dan Nyai Sandi sudah sampai di rumah Ki
Mranggi. Dia mencari tahu keberadaan puteranya. Dengan
diberi tahu tanda lahirnya, Ki Mranggipun mengetahui bahwa itu adalah Jaka
Mruyung. Ki Mranggi mengatakan bahwa Jaka Mruyung sedang dalam
perjalanan menuju Alas Pakis Aji. Segera saja mereka pamit dan
menyusul Jaka Mruyung. Dalam perjalanannya yang melelahkan, mereka
beristirahat di tepi sungai yang airnya bening dan kemracak (gemercik). Maka,
daerah itu dinamakan Desa Kracak. Dalam perjalanannyapun mereka
berjumpa dengan orang yang berbahasa Sunda. Dia membawa buah gondang
amis yang artinya buah gondang manis. Maka, daerah tersebut
dinamakan Desa Gondangamis.
Sampailah
Jaka Mruyung di pinggir Alas Pakis Aji. Dia beristirahat di sebuah
tempat yang banyak burung jalaknya dan tempat itupun diberi nama
Pejalakan. Setelah beristirahat, Jaka Mruyung masuk ke Alas Pakis
Aji. Sampailah dia di Kali Datar. Di sana dia menjumpai
sebuah kedung yang banyak burung serwitinya. Tempat itupun akhirnya
bernama Kedung Serwiti. Segera saja dia membabat hutan
itu. Di tengah dia membabat hutan, dia melihat beberapa orang sedang
membuat tambak ikan. Jaka Mruyungpun mendekati mereka dan meminta
mereka membantunya membabat hutan. Mereka menyanggupinya.
Saat
membabat hutan, Jaka Mruyung bertemu dengan ular besar. Dengan
kesaktiannya, dia menangkap ular itu dan dibunuhnya. Ular tersebut
kemudian dibakar. Api pembakaran itu kemudian merambat hingga membakar
seluruh Alas Pakis Aji. Kebakaran itupun diketahui oleh Adipati Nglangak
penguasa Kadipaten Kutanegara. Adipati marah. Dia memerintahkan
menangkap orang yang telah membakar Alas Pakis Aji. Jaka Mruyungpun dapat
ditangkap dan di tahan di Kadipaten Kutanegara. Tidak lama kemudian
dia dibebaskan.
Adipati
Nglangak memiliki tiga orang anak perempuan, yaitu Dewi Pandansari,
Dewi Pandanayu, dan Dewi Rantansari. Mereka bertiga juga merupakan
senapati wanita di kadipaten itu. Suatu hari, Kadipaten Kutanegara
hendak mencari seorang senapati lewat sayembara. Jaka Mruyungpun
ikut serta dalam sayembara itu. Dalam pertandingan akhir, Jaka
Mruyung dapat mengalahkan kesaktian Ki Kentol Ireng. Diapun diangkat menjadi
Senapati Kadipaten Kutanegara dan dinikahkan dengan Dewi Pandanayu.
Pada
akhirnya, Jaka Mruyung dapat menggantikan kedudukan Adipati Nglangak menjadi
pemimpin Kadipaten Kutanegara. Tidak lama setelah sayembara, Jaka
Mruyung dapt berjumpa dengan Ki Sandi dan Nyai Sandi yang tak lain adalah ayah
dan ibunya. Adipatipun tahu kalau Jaka Mruyung adalah putera Adipati
Munding Wilis dari Galuh Pakuan. Setelah mendengar cerita dari kedua
orang tuanya, Jaka Mruyung pergi ke Bukit Mruyung untuk membalas dendam pada
Abulawang. Abulawangpun mengakui kesalahannya. Dia tidak
tega membunuh Abulawang karena jasanya yang telah membesarkan Jaka
Mruyung. Abulawangpun dibawanya ke Kadipaten
Kutanegara. Adipati Munding Wilis dan istrinya memutuskan untuk kembali ke
Galuh Pakuan. Jaka Mruyungpun menjadi adipati di
Kutanegara. Pusat pemerintahan Kadipaten Kutanegara dipindah ke Alas
Pakis Aji. Alas Pakis Aji tersebut kemudian berubah nama menjadi
Ajibarang dan Jaka Mruyung menjadi Adipati Ajibarang yang pertama.
Pokok-Pokok Dongeng
Tema : kehidupan
di kadipaten pasir luhur
Alur :
Alur Maju
o
Peristiwa yang penting :
1) Ketika Adipati
mengutus prajurit untuk mencarikan buah-buahan
2) Ketika
prajurit kesatu dan prajurit kedua bertemu didekat sungai
3) Ketika kedua
prajurit memetik buah pace (mengkudu )
Tokoh : Adipati :
pengertian , merasa kasihan
Istri Adipati :
terus meminta – minta agar keinginanya terkabul
Prajurit :
menjalankan perintah dengan baik
Latar :
Ø Latar tempat
: Jingkang
( sebuah desa )
Ø Latar waktu : zaman dahulu kala
Ø Latar
suasana : Sedih
( ketika keinginan istri adipati belum terkabul)
Senang
(ketika sudah menemukan buah )
Pada zaman
dahulu kala di kadipaten pasir luhur hidup seorang adipati dan mempunyai
seorang istri.Pada saat itu istrinya sedang hamil.Iagi menginginkan (nyidam)
buah-buahan.
Karena nyidam sang istri adipati itu terus meminta agar keinginannya dipenuhi. Melihat istrinya , sang adipati merasa sangat kasihan.
Karena nyidam sang istri adipati itu terus meminta agar keinginannya dipenuhi. Melihat istrinya , sang adipati merasa sangat kasihan.
Akhirnya, sang adipati mengutus dua orang
prajurit untuk mencari buah-buahan. Kedua prajurit pun berangkat.Prajurit kesatu
berjalan ke arah selatan dan Prajurit
kedua menuju ke arah barat . Prajurit kedua telah sampai di lereng
gunung putri, namun masih belum didapatkan buah-buahan . Lalu dari lereng
gunung putri menuju kearah timur kurang lebih berjalan sampai 7 kilometer ,
maka sampailah didekat sungai .
Pada saat itu prajurit kesatu yang menuju kearah selatan juga sampai di daerah itu dan bertemu dengan prajurit kedua didekat sungai.(sungai itu diberi nama sungai papag . artinya sungai tempat kedua prajurit itu {papagan} bertemu ).
Didekat sungai itu ada sebuah pohon yang berbuah lebat.Yaitu pohon pace (mengkudu) . Lalu buah itu dipetik. Setelah dibuka isi dari buah itu hanya biji dan cangkang.
Pada saat itu prajurit kesatu yang menuju kearah selatan juga sampai di daerah itu dan bertemu dengan prajurit kedua didekat sungai.(sungai itu diberi nama sungai papag . artinya sungai tempat kedua prajurit itu {papagan} bertemu ).
Didekat sungai itu ada sebuah pohon yang berbuah lebat.Yaitu pohon pace (mengkudu) . Lalu buah itu dipetik. Setelah dibuka isi dari buah itu hanya biji dan cangkang.
Sehingga orang-orang di zaman itu membuat
singkatan dari kata biji dan cangkang . yang disingkat JINGKANG.
1. Pengertian sholat munfarid
Sholat sunnah munfarid
adalah shotal sunah yang dikerjakan secara individu atau sendiri-sendiri.
2. Macam-macam shalat munfarid beserta pengertiannya.
a.
Shalat Sunnah Rawatib → Shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardu (sebelum atau sesudah).
Jika dilakukan sebelumnya maka dinamakan shalat sunnah
qobliyah, dan apabila
dilakukan sesudahnya maka dinamakan shalat sunnah ba’diyah.
Ada
pun macam dan rokaat shalat rowatib adalah sebagai berikut :
Shalat fardu
|
Qabliyah
(rakaat)
|
Ba’diyah
(rakaat)
|
Dhuhur
|
4
|
2
|
Ashar
|
4
|
Haram dilakukan
|
Magrib
|
2
|
2
|
‘isya’
|
4
|
2
|
Subuh
|
2
|
Haram dilakukan
|
Catatan : Shalat sunnah rowatib yang tertulis empat
rakaat harus dilakukan dua kali salam.
b. Shalat Tahiyyatul
Masjid → shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan setelah masuk masjid (belum duduk) yang bertujuan
untuk menghormati masjid yang merupakan
“ Rumah Alloh ”.
Kesunahan
shalat tahiyyatul masjid akan hilang bila sudah duduk tetapi disunahkan untuk yang terlanjur duduk supaya
membaca tasbih 3x.
c. Shalat Sunnah
Tahajud→ shalat sunnah yang dilakukan di malam hari setelah sholat isya dan setelah tidur walau hanya
sebentar. Jumlah raka’at minimal 2 raka’at,
sedangkan maksimal tidak ada batasan.
d. Shalat Istikharah→
shalat sunnah 2 raka’at yang dikerjakan ketika kita merasa bimbang (atau meminta yang terbaik). Rakaat
pertama membaca Qs. Al-kafirun dan
rakaat kedua membaca Qs. Al-ikhlas.
3. Pengertian sholat sunah jama’ah.
Shalat
sunah jama’ah adalah shalat sunah yang dikerjakan
secara berjama’ah, ada yang menjadi imam dan ada yang jadi ma’mum.
4. Macam-macam
shalat sunnah yang dikerjakan berjama’ah dengan khutbah
-
Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat isya selama bulan ramadhan.
Dan biasanya, sebelum shalat tarawih ada kuhtbah (kultar).
- Shalat
idul fitri adalah shalat sunnah yang
dilakukan pada waktu terbitnya matahari sampai tergelincirnya matahari. Tapi,
yang paling baik dilakukan ketika
matahari sudah naik kira-kira satu tombak dalam pandangan mata. Dilaksanakan
setelah bulan ramadhan selesai.
- Shalat idul adha adalah
shalat sunnah dua rokaat yang dilaksanakan pada waktu terbit matahari sampai
tergelincirnya matahari. Dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah.
5.
Pengertian dan macam-macam shalat sunnah yang bisa dilksanakan secara
berjamaah maupun munfarid.
« Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang
dilakukan di malam hari setelah shalat ‘isya’ dan setelah tidur walau hanya
sebentar. Jumlah rakaat shalat paling sedikit dua rakaat, sedangkan banyaknya
tidak ada batasan.
« Shalat witir adalah shalat sunnah yang tidak disunahkan
berjamaah, kecuali dalam bulan Ramadlan. Adapun jumlah rokaat shalat witir
paling sedikit satu rokaat, paling.
« Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada
waktu terbit fajar sampai matahari tepat diatas kepala (masuk waktu duhur).
« Shalat tasbih adalah
salah satu shalat yang sangat dianjurkan oleh baginda Nabi, kalau bisa setiap
hari atau seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau setahun sekali, kalu tidak
bisa juga satu kali seumur hidup. Jumlah rakaat shalat tasbih empat rakaat,
apabila dilakukan pada siang hari, maka dijadikan satu kalisalam dan apabila
dilakukan pada malam hari maka dijadikan dua salam.
6.
Pengertian shalat sunnah rawatib.
Shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardu (sebelum atau sesudah).
Jika dilakukan sebelumnya maka dinamakan shalat sunnah
qobliyah, dan apabila
dilakukan sesudahnya maka dinamakan shalat sunnah ba’diyah.
7.
macam-macam shalat sunnah rawatib.
Catatan
: Shalat sunnah rowatib yang tertulis empat rakaat harus dilakukan dua kali
salam.
Shalat fardu
|
Qabliyah
(rakaat)
|
Ba’diyah
(rakaat)
|
Dhuhur
|
4
|
2
|
Ashar
|
4
|
Haram dilakukan
|
Magrib
|
2
|
2
|
‘isya’
|
4
|
2
|
Subuh
|
2
|
Haram dilakukan
|
8.
Shalat sunnah rawatib yang muakad dan yang ghoirul muakad
1.Salat
sunat rawatib muakkad / penting
Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :
- Sebelum subuh dua rokaat
- Sebelum zuhur dua rokaat
- Sesudah dzuhur dua rokaat
- Sesudah maghrib dua rokaat
- Sesudah isya dua rokaat
2. Salat sunat rawatib ghoiru muakkad / tidak penting
Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :
- Sebelum zuhur dua rokaat
- Setelah zuhur dua rokaat
- Sebelum ashar empat rokaat
- Sebelum magrib dua rokaat
- Sebelum isya dua rokaat.
Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :
- Sebelum subuh dua rokaat
- Sebelum zuhur dua rokaat
- Sesudah dzuhur dua rokaat
- Sesudah maghrib dua rokaat
- Sesudah isya dua rokaat
2. Salat sunat rawatib ghoiru muakkad / tidak penting
Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :
- Sebelum zuhur dua rokaat
- Setelah zuhur dua rokaat
- Sebelum ashar empat rokaat
- Sebelum magrib dua rokaat
- Sebelum isya dua rokaat.
Seni
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Sani
yang berarti persembahan, pelayanan, pemujaan. Seni memiliki lima cabang yaitu
seni rupa, seni tari, seni musik, seni sastra, seni drama.
SENI RUPA
A. Unsur-Unsur Seni
Rupa
1. Titik/Point
2. Garis
3. Bidang
4. Ruang
5. Tekstur/rasa
bahan
6. Kontras
7. Warna
a. Warna Primer
Merupakan warna dasar yang tidak
merupakan campuran dari warna-warna lain. Golongan warna primer adalah merah,
biru, dan kuning
b. Warna Sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
c. Warna
Tersier
Merupakan
campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya
warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
d.
Warna Analogues
Merupakan kombinasi dari
warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi dengan warna oranye, dan
oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning. Begitu juga jika kuning
dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan ungu, dan ungu jika
dikombinasikan dengan pink. Warna analogus adalah warna yang berdekatan karena
mempunyai unsur warna yang sama.
Contohnya :
i. Merah dan Jingga (orange), karena jingga terbentuk dari warna merah dan kuning
ii. Biru dan Ungu, karena ungu terbentuk dari warna biru dan merah
Contohnya :
i. Merah dan Jingga (orange), karena jingga terbentuk dari warna merah dan kuning
ii. Biru dan Ungu, karena ungu terbentuk dari warna biru dan merah
e. Warna Monochromatic
Merupakan perpaduan beberapa
warna yang bersumber dari satu warna dengan nilai dan intensitas yang berbeda.
Misal : hijau jika dikombinasikan dengan warna hijau dengan nilai dan
intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan yang harmonis dan
menciptakan kesatuan yang utuh pada desain.
f. Warna Polychromatic
Beberapa warna yang digradasikan
sampai putih.achromatic artinya pergerakan warna dari hitam ke putih.
g. Warna Komplementer
Merupakan warna-warna yang saling
melengkapi. Dibentuk dari warna-warna yang bersilangan pada lingkaran warna.
Misal merah-hijau.
h. Warna Netral
Merupakan campuran tiga warna
dasar dalam proporsi 1:1:1. Hasil campuran yang tepat akan menuju warna hitam.
B. Prinsip-Prinsip
Seni Rupa
1. kesatuan
(unity), merupakan penggambaran objek
yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu.
2. keseimbangan
(balance), merupakan penggambaran
objek benda yang memberikan adanya kesan seimbang antar bagian/persamaan bobot
antar unsur.
a. keseimbangan sentral/memusat, yaitu
keseimbangan dimana terdapat satu titik sebagai pusat keseimbangan.
b. keseimbangan asimetris, yaitu keseimbangan
dimana bagian satu dan lainnya tidak sama.
c. keseimbangan simetris, yaitu
keseimbangan dimana bagian yang satu dan lainnya mempunyai bobot yang sama.
3. irama
(rythme), merupakan penyusunan unsur
seni rupa yang ada.
a. irama statis/repetitif, dalam seni rupa
disimbolkan dengan bentuk yang tetap dan hanya berupa pengulangan.
b. irama
elastis, dalam seni rupa disimbolkan dengan lengkungan.
c. irama
alternative, dalam seni rupa disimbolkan dengan penempatan yang
berselang-seling.
d. irama
progressive, dalam seni rupa disimbolkan dengan perubahan bentuk yang semakin
besar.
4. keselarasan
(harmony), merupakan kesesuaian antar
bagian yang satu dengan yang lain dalam suatu benda atau benda satu dengan
benda lain yang dipadukan)
5. kesesuaian
ukuran (proporsi)
6. pusat
perhatian (centre of interest/point
centre), merupakan unsur yang paling menonjol, berbeda dengan yang lain.
C. Apresiasi Seni
Rupa
1. Cara
Apresiasi
a. Apresiasi
Langsung, apresiasi yang dilakukan dengan melihat langsung objek yang akan diapresiasi.
b. Apresiasi
tidak langsung, apresiasi yang dilakukan dengan tidak melihat secara langsung
objek yang akan diapresiasi. Apresiasi ini dapat dilakukan dengan melihat foto,
gambar, maupun dengan ingatan terhadap objek apresiasi.
2. Tahap
Apresiasi
a. Pengindraan/melihat
b. Penghayatan/memahami/memikirkan
c. Penilaian
3. Aspek
Apresiasi Seni
a. Apresiasi
Intraestetik, yaitu apresiasi yang dilakukan terhadap benda/karya seni.
b. Apresiasi
ekstraestetik, yaitu apresiasi yang dilakukan terhadap seniman dan latar
belakangnya.
D. Seni Rupa Murni
Seni rupa yang
hanya menonjolkan segi keindahan dan kepuasan batin saja, namun tidak dapat
digunakan. Contoh : Lukisan, patung, relief, grafitty, hiasan dinding, wayang, dll.
E. Seni Rupa
Terapan
Seni rupa yang
selain indah juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan
dimensinya, seni rupa terapan dibedakan atas :
1. Seni
rupa terapan dua dimensi, yaitu karya
seni yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, tipis atau lembaran. Karya
seni yang hanya bisa dilihat dari arah depan saja. Contoh : kertas, keset,
karpet, taplak meja, kain (batik, sarung, tenun, dll), dll.
2. Seni
rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni yang mempunyai ukuran panjang,
lebar, tinggi/tebal. Karya seni yang dapat dari berbagai arah. Contoh : rumah,
meubelair (meja, kursi, lemari, dll), peralatan dapur (coek, wajan, panci,
dll), perhiasan, dll.
Berdasarkan bentuknya, seni rupa
terapan dibedakan atas :
1. Bentuk
silindris, contoh : kendhi, kendil, galon, dhandhang, dll
2. Bentuk
kubistis, contoh : besek, meja, kursi, kotak sepatu, dll.
3. Bentuk
perpaduan antara silindris dan kubistis, contoh : cething
4. Bentuk
organis (tak beraturan), contoh : sepatu, tas, tempat ayam, dll.
F.
Bahan
dan Teknik pembuatan
1. Butsir yaitu teknik menambah dan
mengurangi bahan. Kebanyakan contoh bendanya adalah benda yang terbuat dari
tanah liat seperti guci, kendhi, kendil, gerabah, dll.
2. Pahat yaitu mengurangi pahat dengan alat
pahat. Misal membuat patung dan relief dengan bahan kayu dan batu.
3. Sulam/bordir dibuat dengan menggunakan
mesin jahit atau tusuk jarum.
4. Renda dibuat dengan menggunakan mesin.
5. Cor yaitu membuat karya seni dengan
membuat alat cetakan kemuadian dituangkan adonan berupa semen, gips, dll
sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.
6. Anyam yaitu hasil karya seni rupa terapan
yang menggunakan teknik anyam. Bahan yang digunakan terdiri atas bahan alam
seperti rotan, bambu, serat kayu, eceng gondok, dll.
G.
Gambar Bentuk
1.
Cara menggambar :
a) menggunakan model
b) dengan ingatan
a) menggunakan model
b) dengan ingatan
2.
Teknik menggambar :
a) pointilis, menggambar dengan menggunakan titik-titik hingga
membentuk gambar yang diinginkan.
b) dussel, menggambar dengan menggosokan warna sehingga warna tersebut
menyebar.
c) siluet, menggambar dengan menutup penuh objek gambar dengan satu
warna sehingga menimbulkan kesan siluet/blok
d) arsir, menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa
garis yang berulang-ulang sehingga menimbulkan kesan gelap terang, gradasi atau
dimensi.
e )sapuan basah (aquarel), menggambar dengan menggunakan bahan dengan
campuran air.
3.
Bayang-bayang

4.
Jenis-jenis Ragam Hias
a) alam : motif awan, motif hujan, motif batu, motif laut, motif gunung
b) makhluk hidup : motif manusia, hewan, tumbuhan
c) motif geometris : motif swastika, motif meander, motif tumpal
a) alam : motif awan, motif hujan, motif batu, motif laut, motif gunung
b) makhluk hidup : motif manusia, hewan, tumbuhan
c) motif geometris : motif swastika, motif meander, motif tumpal
- Batik Pilin, pilin adalah ragam hias yang memiliki
bentuk dasar huruf "S" sebagai bentuk dasar ragam hias
parang.Variasi motif ini berbentuk SS atau pilin berganda.

- Batik Swastika, swastika merupakan varian
dari pola meander dan pilin.Ragam hias ini sudah dikenal di Zaman Perunggu
dan peninggalan-peninggalannya banyak ditemukan pada barang kerajinan
perunggu.

- Batik Kawung, ragam hias kawung memiliki
bentuk menyerupai buah aren yang dipotong melintang sehingga terlihat
empat bijij aren. Ragam hias ini memiliki makna keserasian hidup di dunia
dan akhirat.

- Batik Tumpal , tumpal adalah ragam hias
tradisional nusantara yang memiliki bentuk dasar segitiga sama kaki. Tumpal
ditemukan pada hiasan candi-candi di Indonesia. Ragam hias ini disebut
juga untu walang yang melambangkan kesuburan.

- Batik
Lar, bentuk
ragam hias lar merupakan penyederhanaan dari ragam hias gadura. Di
Jawa,motif ini dimaknai sebagai simbol kekuasaan.

- Batik
Meander, meander
adalah ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf "T" . Meander
banyak digunakan dalam hiasan pinggir atau tepi untuk melengkapi ragam
hias pokok.
